Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstraksi
Bab 1 Pendahuluan
……………………………………………………………
1.1
Latar
Belakang ……………………………………………………
1.2
Rumusan
Masalah ………………………………………………...
1.3
Tujuan Penelitian
…………………………………………………
1.4
Manfaat
Penelitian ………………………………………………...
1.5
Metode yang
Digunakan ………………………………………….
Bab 2 Tinjauan Tentang Bentuk-Bentuk
Pasar ……………………………....
Bab 3 …………………………………………………………………………...
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ……………………………………..
3.2 Jenis dan Sumber Data
…………………………………………...
3.3 Teknik Pengumpulan Data
……………………………………….
Bab 4
……………………………………………………………………….......
4.1 Jenis Pasar dan Sifat
Barang yang Dijual ………………………...
4.2 Ciri-Ciri yang Ditemui
Pada Setiap Pasar ………………………
4.3 Bentuk Pasar Jika
Ditinjau dari Aspek Lain ……………………...
Bab 5
……………………………………………………………........................
5.1 Kesimpulan
………………………………………………………
5.2 Saran
………………………………………………………………
Daftar Pustaka
Lampiran Foto
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Apa yang ada di pikiran kalian jika mendengar
kata pasar? Mungkin yang terlintas dalam pikiran kalian adalah mengenai pasar
tradisional dengan banyak penjual yang sibuk berteriak menawarkan dagangan
sementara para pembeli berjubel berusaha menawar barang. Namun sebenarnya,
pemikiran tersebut salah karena selama ini, hanya pasar tradisional yang dekat
dengan kehidupan kita sehari – hari. Padahal pengertian dalam ilmu ekonomi jauh
lebih dalam mengenai pasar dan berbagai jenisnya.
Dalam
ilmu ekonomi, sebenarnya pasar tradisional merupakan salah satu bentuk pasar,
karena secara garis besar pengertian tentang pasar dapat digolongkan menjadi
pasar nyata (konkret) dan pasar tidak nyata (abstrak). Yang termasuk ke dalam
pasar nyata adalah pasar tradisional karena namanya nyata, secara jelas kita
dapat melihat pertemuan fisik antara pembeli dan penjual dalam melakukan jual
beli barang. Dengan demikian, pasar nyata adalah tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli barang/jasa.
Kebalikan dari pasar nyata yang memerlukan
kontak fisik, di pasar abstrak, pembeli dan penjual tidak harus melakukan
pertemuan. Dengan semakin majunya tehnologi, penjual dna pembeli tidak perlu
harus bertemu untuk mengadakan transaksi. Pada pasar abstrak ini, penjual hanya
perlu mengajukan contoh barang saja. Misalnya kopi. Dalam bursa kopi, pembeli
dapat melihat contoh kopi yang akan dibeli lengkap dengan berbagai keterangan.
Bila ia suka, ia dapat melakukan transaksi melalui telepon, surat, atau bahkan
internet. Inilah yang terjadi di berbagai bursa seperti bursa komoditi, bursa
saham, dan lain-lain.
Tidak sedikit masyarakat yang salah dalam
mengartikan pasar. Oleh sebab itu, penulis melakukan observasi ke beberapa
perusahaan di daerah sekitar untuk mengetahui bentuk – bentuk pasar baik pasar
persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna yang dibagi menjadi
pasar oligopoli, duopoli, monopoli,
monopolistik, monopsoni, dan duopsoni. Kemudian penulis menyusun laporan observasi
tersebut dalam bentuk makalah yang membahas tentang ciri – ciri pasar, bentuk –
bentuk pasar beserta contohnya, serta keuntungan dan kerugiannya secara
terperinci dengan harapan agar pembaca dapat lebih memahami dan mengerti
tentang pengertian pasar dan berbagai bentuknya.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa sajakah bentuk - bentuk pasar dan bagaimana
jenis – jenis barang yang diperjual – belikan di pasar yang terdapat di daerah
sekitar?
1.2.2
Bagaimana ciri-ciri pasar yang terdapat di
daerah sekitar?
1.2.3
Jika ditinjau dari waktu, fisik, daya jangkau,
dan strukturnya, termasuk jenis pasar apakah pasar-pasar yang ditemui di daerah
sekitar ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Untuk mengetahui bentuk - bentuk pasar dan
jenis – jenis barang yang diperjual – belikan di pasar yang terdapat di daerah
sekitar.
1.3.2
Untuk mengetahui ciri-ciri pasar yang terdapat
di daerah sekitar.
1.3.3 Untuk mengetahui
termasuk jenis pasar apakah pasar-pasar yang ditemui di daerah sekitar jika
ditinjau dari waktu, fisik, daya jangkau, dan strukturnya.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Agar siswa dapat mengetahui bentuk – bentuk
pasar yang ada di daerah sekitar.
1.4.2 Agar guru dapat menjadikan makalah ini
sebagai referensi dalam proses belajar – mengajar khususnya pelajaran ekonomi.
1.5
Agar masyarakat dapat mengerti dan memahami pengertian
pasar beserta bentuk – bentuk pasar yang sering ditemui di daerah sekitar
1.6
Hipotesis
Dugaan
sementara yang diajukan dalam penelitian ini, yang kemudian akan dicari
jawabannya sebagai berikut :
1.5.1
Bentuk pasar persaingan
tidak sempurna lebih sering kita temukan di daerah sekitar dibandingkan dengan pasar
persaingan sempurna.
BAB
II
LANDASAN TEORI
SKEMA
PASAR
Pasar
|
Pasar Nyata
|
Bentuk Pasar
|
Pasar konkret
|
Sisi Penawaran
|
Sisi Permintaan
|
Persaingan Sempurna
|
Monopolistik
|
Oligopoli
|
Monopoli
|
Persaingan Sempurna
|
Duopoli
|
Monopsonistik
|
Oligopsoni
|
Monopsoni
|
2.1
Tinjauan Tentang Pasar Menurut Strukturnya
2.1.1 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan
sempurna (perfect competition market) adalah pasar dengan banyak penjual dan
pembeli sehingga harga tidak dapat ditentukan sendiri, baik oleh penjual maupun
pembeli.
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna ialah :
Ø Terdapat banyak penjual dan pembeli
§ Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat
banyak penjual dan pembeli. Banyaknya penjual dan pembeli yang ada membuat
pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Tingkat harga yang
terbentuk di pasar jenis ini murni tercipta karena tarik menarik antara
permintaan dan penawaran dari para pembeli dan penjual di pasar. Harga yang
terbentuk merupakan harga yang sama –
sama disepakati oleh penjual dan pembeli.
Ø Barang yang diperjual belikan homogen
§ Barang dan jasa yang terdapat di pasar persaingan sempurna tidak
mudah dibedakan, baik sifat, kualitas, maupun atandarnya. Barang yang ada di pasar tidak terdapat
perbedaan yang nyata atau serupa (homogen)
Ø Pengetahuan pasar pembeli dan penjual
sempurna
§ Dalam pasar persaingan sempurna pembeli dan
penjual mempunyai pengetahuan tentang keadaan pasar, baik pengetahuan tentang
harga dan perubahan harga yang terjadi secara sempurna. Akibatnya penjual tidak
dapat mempermainkan harga. Produsen menjadi tidak dapat menjual barangnya lebih
tingi dari harga yang berlaku di pasar.
Ø
Pembeli dan Penjual bebas keluar atau masuk pasar
§ Dalam pasar persaingan sempurna, penjual dan
pembeli bebas tanpa hambatan untuk keluar atau masuk pasar. Bagi penjual mereka
bebas memasuki pasar untuk bersaing. Akibatnya, penjual yang menang atau kalah
bersaing dapat memilih untuk bertahan atau keluar pasar. Pembeli juga bebas
untuk mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap suatu barang atau
jasa.
Ø Tidak ada campur tangan pemerintah
§ Campur tangan pemerintah tidak diperlukan
dalam pasar persaingan sempurna. Pasalnya, penjual dan pembeli sudah memperoleh
harga yang disepakati bersama. Jadi, tidak ada pihak yang akan dirugikan.
Campur tangan pemerintah justru akan mengganggu mekanisme pasar yang sudah
berjalan dengan baik.
Berikut ialah kebaikan dan keburukan dari
pasar persaingan sempurna, yaitu :
Kebaikan
v Setiap perusahaan mendapatkan laba maksimum pada jumlah tertentu
dengan biaya produksi paling rendah
v Pemanfaatan alokasi faktor – faktor produksi
lebih efisien karena produksi maksimal diusahakan dengan biaya rata – rata yang
paling rendah
v Penjual memiliki kebebasan memilih jenis dan
jumlah produk yang akan dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pembeli
v Pembeli bebas memilih jenis barang yang
diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
Keburukan
v Pertimbangan efisiensi sering merugikan pihak
tertentu. Sebut saja upah tenaga kerja rendah, mengabaikan pencemaran
lingkungan, atau pemakaian bahan – bahan kimia yang merugikan masyarakat
v Produsen lebih memilih produksi barang yang
mendatangkan keuntungan besar daripada barang yang dibutuhkan masyarakat.
Misalnya, produsen lebih mendahulukan produksi mobil mewah daripada mobil
penumpang umum dan mendahulukan pembangunan rumah mewah daripadarumah sederhana
atau rumah sangat sederhana
v
Kurang mendorong temuan teknologi industri baru untuk
menghasilkan produk baru
2.1.2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Jenis–jenis
pasar persaingan tidak sempuna, antara lain:
Pasar monopolistik, terletak di antara dua bentuk yaitu bentuk persaingan
sempurna dan pasar monopoli, tetapi posisinya lebih dekat dengan pasar
persaingan sempurna. Di pasar ini, sejumlah besar pembeli dan penjual saling
menukarkan produk yang relatif berbeda (heterogen) sehingga setiap peserta
memiliki sedikit kemampuan untuk menetapkan harga produknya. Dilihat dari segi
jumlah pemain ada banyak pemain di pasar monopolistik namun tidak sebanyak
pasar dengan persaingan sempurna. Meskipun demikian, persaingan sangat ketat karena
biasanya didominasi produk-produk yang telah ternama. Pembeli juga tidak mudah
berpindah dari produk satu ke produk lain. Contoh pasar buku.
Ciri
– ciri pasar Monopolistik yaitu :
©
Terdapat
banyak penjual
§
Penjual di dalam pasar persaingan monopolistik tidaklah
sebanyak di pasar persaingan sempurna. Perusahaan dalam persaingan monopolistik
mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi
dari satu perusahaan relative kecil kalau dibandingkan dengan produksi total
dalam keseluruhan pasar.
©
Barangnya
bersifat berbeda corak
§ Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam
membedakan pasar persaingan monopolistik dengan pasar persaingan sempurna.
Secara fisik pasar persaingan monopolistik mudah dibedakan dengan produksi
perusahaan lainnya. Perbedaannya juga dalam pembungkusan, layanan purna jual
(after sales service), dan cara pembayaran. Perbedaan ini yang menjadi sumber
dari adanya kekuasaan monopoli dalam persaingan monopolistik.
©
Mempunyai
kekuasaan mempengaruhi harga
§ Perusahaan monopolistic dapat mempengaruhi harga, namun
pengaruhnya relative kecil bila dibandingkan dengan pasar oligopoli dan
monopoli. Kekuasaan yang dimiliki oleh pasar monopolistis bersumber dari sifat
barang yang dihasilkannya. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat
memilih barang yang disukai, walaupun harga dinaikan atau penjualnya agak
berkurang.
©
Mudah
keluar masuk pasar
§ Perusahaan mudah masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar
persaingan monopolistik. Hambatannya tidak sesulit seperti pasar persaingan
oligopoli dan monopoli, tetapi juga tidak semudah dalam pasar persaingan
sempurna. Pertama, modal yang diperlukan relatif besar bila dibandingkan dengan
mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan yang sempurna. Kedua perusahaan
harus memproduksi barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia di
pasar. Ketiga, produk baru harus banyak
melakukan promosi untuk meyakinkan pembeli.
©
Promosi
ikan sangat aktif
§ Harga bukanlah penentu utama untuk menguasai pasar dalam
persaingan monopolistic. Suatu barang dengan harga yang lebih mahal masih tetap
memiliki daya tarik karena barang tersebut berbeda corak. Akibatnya, persaingan
tidak lagi dari segi harga (nonprice competition), tetapi lebih pada mutu dan
desain produk. Oleh karena itu, kegiatan iklan harus dilakukan secara terus
menerus dengan syarat penjual yang menarik.
Berikut
ini adalah kebaikan dan keburukan pasar monopolistic, yaitu :
Kebaikan
!
Konsumen dapat menikmati berbagai mutu, desain, model,
dan corak dari berbagai barang yang dihasilkan produsen.
!
Konsumen memiliki banyak pilihan sesuai daya beli yang
dimiliki.
!
Kreasi dan inovasi terus dikembangkan.
Keburukan
Bagi
perusahaan yang kecil, tingkat efesiensinya relative rendah.
Kurang
efesiennya perusahaan kecil menyebabkan harga barang atau jasa yang dibayar
konsumen masih tinggi
Pasar oligopoli berbeda dengan pasar persaingan sempurna, pasar
monopolistik maupun monopoli. Pasar ini berbeda dengan pasa persaingan sempurna
karena masing-masing perusahaan dalam pasar oligopoli memiliki ketergantungan.
Perusahaan di pasar oligopoli tidak bisa seenaknya mengubah harga karena hal
itu bisa menyebabkan kaburnya konsumen ke perusahaan lain. Pasar ini juga
berbeda dengan pasar persaingan monopolistik karena perusahaan-perusahaan ini
punya sedikit kendali harga. Meskipun demikian, pasar oligopoli hampir sama
dengan pasar monopoli dalam hal ketiadaan pesaing. Oligopoli dapat
didefinisikan sebagai kondisi pasar dimana hanya erdapat beberapa penjual yang
saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Sedikitnya jumlah penjual
dikarenakan besarnya biaya investasi awal sehingga mengecilkan niat pesaing
baru yang ingin masuk. Karena jumlahnya terbatas, mereka cenderung memiliki
kendali pada harga pasar. Tak heran bila ada kekhawatiran terjadi perang harga
antar pemain pasar. Hal ini menguntungkan konsumen tetapi bisa menimbulkan
iklim usaha yang kurang sehat. Contoh pasar oligopoli yaitu pasar mobil.
Beberapa ciri – ciri pasar oligopoli, yaitu :
Ada beberapa penjual di pasar
Bentuk
pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya,
terdapat pula perusahaan besar yang menguasai sebagian besar pangsa pasar dari
seluruh produksi atau penjualan. Antara perusahaan besar atau kecil saling mempengaruhi
satu sama lain. Oleh sebab itu, oligopolies harus hati – hati terhadap
perubahan harga.
Barang yang dijual berbeda corak
Barang yang dijual oleh oligopoli merupakan barang
standar atau barang dengan mutu tertentu. Barang standar biasanya berupa bahan
baku, seperti semen, baja, aluminium. Selain itu pasar oligopoli terdiri dari
perusahaan – perusahaan yang mengasilkan barang berbeda corak (differentiated
product) atas barang – barang akhir. Contohnya,
industri mobil dan industri pesawat terbang komersial.
Promosi iklan secara terus menerus
Kegiatan
promosi iklan harus terus menerus dilakukan pada pasar oligopoli yang menjual
barang berbeda corak. Kegiatan ini ditunjukkan untuk menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama. Bagi perusahaan oligopolis yang menghasilkan barang
standar, pengeluaran iklan relative sedikit karena tujuannya sekedar untuk
memelihara hubungan baik dengan konsumen.
Kekuasaan menentukan harga tidak stabil
Kekuasaan oligopoli untuk menentukan harga menjadi kuat
bilamana tercipta kerja sama yang baik antar perusahaan. Tanpa kerja sama,
kekuasaan menentukan harga menjadi sangat lemah. Apabila salah satu perusahaan
menurunkan harga, ia menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli
akan mengambil langkah yang sama dengan menurunkan harga yang lebih besar lagi,
sehingga perusahaan yang menurunkan semula kehilangan langganan. Dengan demikian, kerja sama antar oligopolies
dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendaki.
Adanya peluang bagi perusahaan baru yang memasuki pasar
Perusahaan
yang besar dengan memiliki standar mutu yang baik sangat mungkin memasuki pasar
oligopoly. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan promosi
atau iklan untuk segera menarik perhatian pembeli.
Berikut adalah kebaikan dan keburukan pasar
oligopoli :
Kebaikan
Sering
terjadi penemuan – penemuan dan inovasi baru
Adanya
penerapan teknologi baru
Mempunyai
kemampuan dana yang cukup besar dalam pengembangan dan penelitian untuk
menciptakan produk baru
Keburukan
Menimbulkan ketimpangan dalam distribusi pendapatan
masyarakat
Kemungkinan
terjadinya pemborosan (inevisiensi) dalam proses produksi
Kemungkinan terjadinya eksploitasi terhadap konsumen dan
buruh (tenaga kerja)
Pasar monopoli merupakan pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai perdagangan barang atau jasa sehingga pembeli tidak bisa mendapatkan
substitusinya. Karena itulah penjual dapat menentukan harga dan dapat
memperoleh keuntungan yang tinggi. Pada akhirnya keuntungan akan berpusat pada
satu pembeli. Ciri utama pasar monopoli adalah tertutupnya pintu masuk ke pasar
(barriers to entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk ke pasar dan bersaing
dengan penguasa pasar.
Ada tiga alasan mengapa pesaing tidak bisa
masuk:
[ Sumber daya kunci dikuasai oleh satu perusahaan tunggal.
Artinya bahan utama untuk memproduksi barang tersebut dikuasai hanya oleh satu
perusahaan saja, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk
memperolehnya.
[ Pemerintah memberikan hak ekslusif kepada sebuah
perusahaan tunggal untuk memproduksi dan menjual barang tertentu. Inilah yang disebut
sebagai regulated monopolies atau monopoli yang diregulasi (diatur). Dalam
monopoli jenis ini pemerintah sengaja menciptakan monopoli demi melayani
kepentingan publik. Misalnya pemerintah memberikan hak monopoli air kepada
PAM dan hak mengelola listrik kepada PLN
serta berbagai hak lainnya. Pemerintah juga bisa menciptakan monopoli
melalui hak cipta. Dengan adanya hak paten atau hak cipta dari hasil penelitian,
sebuah perusahaan bisa melakukan monopoli. Contohnya adalah obat aspirin dari
Bayer. Orang bisa menciptakan obat sakit kepala lain, namun mereka tidak boleh
memproduksi aspirin karena hak cipta aspirin ada pada Bayer.
[
Biaya-biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada
satu produsen tunggal yang membuat produk itu daripada banyak perusahaan.
Inilah yang dikatakan sebagai monopoli alamiah. Contoh monopoli alamiah adalah distribusi air
bersih, pipa gas dan listrik. Untuk dapat melayani kebutuhan penduduk, sebuah
perusahaan harus membuat jaringan. Bila ada lebih dari satu perusahaan yang
membangun jaringan, bayangkan betapa penuh sesaknya jaringan yang ada. Biaya
produksi menjadi tidak efisien.
Macam
– macam pasar monopoli :
1.
Monopoli
alamiah
Monopoli alamiah merupakan monopoli yang timbul karena pengaruh
keadaan alam. Misalnya, Malang terkenal dengan apel hijaunya, Martapura
terkenal dengan intannya, dan Temanggung terkenal dengan tembakaunya.
2.
Monopoli Masyarakat
Monopoli masyarakat terjadi karena
kepercayaan masyarakat terhadap satu merek tertentu. Misalnya sabun A
memonopoli pasar pada masyarakat tertentu karena sabun tersebut menjadi
kesenangan masyarakat yang bersangkutan
3.
Monopoli
Undang – Undang
Monopoli undang – undang terjadi karena pemberlakuan
secara hokum kebijakan atau peraturan tertentu. Misalnya, pemberian hak paten,
yang merupakan bentuk khusus dari monopoli undang – undang.
Berikut ialah ciri – cirri pasar monopoli :
*
Hanya
terdapat satu penjual
Dalam pasar monopoli, barang dan jasa yang dibutuhkan pembeli
hanya disediakan oleh satu penjual. Akibatnya posisi pembeli jadi sangat lemah
*
Tidak
terdapat barang pengganti yang dekat (close substitute)
Barang yang dihasilkan penjual monopoli tidak
dapat digantikan oleh barang lain yang ada di pasar. Contoh, aliran listrik yang dihasilkan PLN.
*
Penjual
bebas menentukan harga barang
Sebagai satu – satunya penjual di dalam pasar, monpolis bebas
menentukan harga. Caranya dengan pengendalian atas produksi dan jumlah
barang yang ditawarkan.
*
Adanya
hambatan masuk pasar (barriers two entry)
Pasar monopoli memang memiliki hambatan yang sangat kuat bagi
penjual lain untuk masuk pasar. Hambatan tersebut dapat berupa teknologi yang di gunakan
sangat canggih, modal sangat besar, dan peraturan atau perundang – undangan
yang berlaku.
*
Kurang
memerlukan promosi atau iklan
Monopolis praktis tidak
memiliki persaingan (competitor) sehingga promosi atau iklan tidak berpengaruh
terhadap penjualan barang atau jasa yang di produksinya. Pembeli tetap saja mau
membeli barang atau jasa dari monopolis karena tidak mempunyai pilihan.
Berikut
ini merupakan kebaikan dan keburukan paasar monopoli :
Kebaikan
¹ Monopolis akan memperoleh keuntungan lebih. Akibatnya, ia dapat
melakukan program pengembangan untuk peningkatan kualitas barang yang ia
hasilkan.
¹ Biaya produksi lebih efisien karena sebuah
perusahaan monopoli merupakan perusahaan besar. Perusahaan mampu membeli bahan
baku dalam jumlah besar dengan harga lebih murah. Monopolis juga menggunakan teknologi yang lebih maju.
Keburukan
Menimbulkan
ketidakseimbangan dan kesenjangan yang cukup besar dalam pemerataan pendapatan.
Dalam jangka panjang, perusahaan monopoli memperoleh keuntungan sangat besar,
sementara itu perusahaan – perusahaan lain hanya memperoleh keuntungan normal.
Terjadinya
eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik factor produksi, misalnya tenaga
kerja. Konsumen membayar dengan harga lebih tinggi, sedangkan tenaga kerja dibayar
dengan harga yang lebih rendah.
Pasar
Duopoli
Pasar Duopoli penawaran suatu barang dikuasai
oleh dua perusahaan
Contoh : penawaran untuk minyak pelumas
dikuasai oleh Pertamina dan Caltex
Pasar
Monopsoni
Di pasar monopsoni hanya terdapat satu pembeli, sehingga ia
memiliki kemampuan untuk menetapkan harga. Contohnya, PT Kereta Api Indonesia
adalah satu – satunya perusahaan yang menguasai penentuan harga berbagai
peralatan dan perlengkapan kereta api di Indonesia.
Pasar
Oligopsoni
Di pasar Oligopsoni terdapat beberapa pembeli. Masing – masing
pembeli memilki peran cukup besar untuk memengaruhi harga pasar. Contohnya, di
pedesaan sering terdapat tengkulak dan pengijon
2.2 Bentuk Pasar Berdasarkan Luasnya Kegiatan
Berdasarkan luasnya kegiatan pasar dapat dibedakan menjadi empat
yaitu sebagai berikut :
2.2.1
Pasar
Lokal (Pasar Setempat)
Pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari satu daerah
setempat saja disebut pasar setempat. Misalnya, pasar ikan di daerah nelayan
2.2.2
Pasar
Daerah (Pasar Wilayah)
Pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari satu daerah
tertentu disebut pasar daerah atau pasar lokal. Letaknya biasanya di ibukota
kabupaten , pusat kota, atau ibu kota provinsi. Contoh: Pasar Kumbasari di
Badung
2.2.3 Pasar Nasional
Pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai wilayah
dalam suatu Negara disebut pasar nasional. Contoh : Bursa Efek Jakarta
2.2.4
Pasar
Internasional
Pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli
dari berbagai Negara disebut pasar Internasional. Contoh : pasar kopi di
Brasilia, pasar tembakau di Bremen
2.3 Bentuk Pasar Berdasarkan Waktunya
Berdasarkan waktunya pasar dapat dibedakan
menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
2.3.1 Pasar Harian
Pasar yang terjadi hampir setiap hari disebut
pasar harian. Pasar ini banyak terdapat di daerah – daerah yang cukup maju
kegiatan perekonomiannya. Contoh :
Pasar Putra Sedana di Abianbase, Pasar Kapal di Kapal
2.3.2 Pasar Mingguan
Pasar yang terjadi seminggu sekali disebut pasar mingguan. Dalam
tradisi masyarakat Jawa dikenal konsep pasar berkala yang terjadi setiap lima
hari sekali. Pasar ini dalam perkembangannya bisa berubah menjadi pasar harian
jika masyarakat membutuhkannya. Contoh : Pasar Bringkit di daerah Mengwi yang
diselenggarakan setiap hari Rabu dan Minggu
2.3.3
Pasar
Bulanan
Pasar yang terjadi hampir setiap bulan sekali
disebut pasar bulanan. Contohnya pasar di daerah perkebunan kelapa sawit di
Sumatra Utara yang biasa dikenal dengan nama “Pajak”
2.3.4
Pasar
Tahunan
Pasar yang terjadi setahun sekali disebut pasar tahunan. Contoh :
Sekaten di Yogyakarta dan Surakarta, Pekan Raya Jakarta, Pekan Raya Semarang
2.3.5
Pasar
Temporer
Pasar yang terjadi sewaktu – waktu dalam waktu yang tidak tentu
disebut pasar temporer. Contoh : pasar murah, pasar tiban
2.4 Bentuk Pasar Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, pasar dibedakan menjadi dua yaitu sebagai
berikut :
2.4.1
Pasar
Konkret
Pada pasar konkret atau nyata penjual dan
pembeli saling bertemu. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia di tempat
tersebut. Contoh : pasar buah – buahan, pasar ikan, pasar pakaian, dan
sebagainya
2.4.2
Pasar
Abstrak
Di pasar abstrak atau
tidak nyata penjual menawarkan barang hanya melalui contoh atau pembeli dan
penjual tidak langsung dating ke pasar. Transaksi dapat dilakukan melalui
telepon dan surat pesanan. Contohnya, jika ada seorang penjual sepeda motor
yang melakukan tawar menawar dengan calon pembelinya melalui telepon, maka
proses tawar menawar tersebut sebagai pasar abstrak.
2.5 Bentuk Pasar Berdasarkan Jenis Barang
yang Diperjualbelikan
Berdasarkan jenis barang yang
diperjualbelikan, pasar dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
2.5.1
Pasar
Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi merupakan pasar yang
digunakan untuk memperjualbelikan barang konsumsi. Contoh : pasar bunga, pasar
ikan, dan pasar buah
2.5.2
Pasar
Faktor Produksi
Pasar faktor produksi merupakan pasar yang digunakan untuk
memperjual belikan faktor – faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja,
dan mesin yang dapt digunakan untuk memproduksi pasar lain, serta pasar modal
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
Observasi dilaksanakan di beberapa pasar
daerah sekitar , yaitu :
Pasar Kumbasari, Jl. Gajah Mada – Denpasar
Pasar Putra Sedana, Jl. Raya Abianbase – Kapal
Pasar Beringkit, Jl. Mengwitani - Mengwi
Swalayan Circle K, Jl. Raya Kerobokan – Kuta Utara
SPBU, Jl. Teuku Umar – Badung
Apotek Fajar Medika, Jl. Denkayu Delodan – Mengwi
PT. PLN, Jl. Raya Abianbase – Kapal
Daeler Yamaha, Jl. Raya kerookan – Denpasar
Showroom Mobil Sanjaya Motor, Jl. Gatot Subroto Barat –
Denpasar
PT. Pos Indonesia, Jl. Teuku Umar – Denpasar
Telkom Indonesia, Jl. Teuku Umar – Denpasar
Waktu observasi dilaksanakan pada tanggal 8 -
9 Februari 2010 sedangkan penulisan laporan dilaksanakan pada 17 – 24 Februari
2010.
3.2
Jenis
dan Sumber Data
Dengan menggunakan data primer, diperoleh
dengan cara observasi. Dengan menggunakan data sekunder, diperoleh dari
beberapa literatur yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
3.3
Teknik
Pengumpulan Data
3.3.1 Observasi
Dengan melakukan pengamatan langsung pada
beberapa pasar di daerah sekitar.
3.3.2 Kepustakaan
Dengan
mengkaji dan menelaah langsung pada beberapa macam literatur yang berkaitan
dengan topik penelitian yang akan
dibahas.
3.4
Teknik
Analisis Data
Menggunakan teknik deskriptif kualitatif,
dengan mendeskripsikan ciri-ciri berbagai bentuk pasar yang ada beserta jenis
barang yang diperjual - belikan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Tabel Observasi Kunjungan Pasar
No
|
Nama Pasar
|
Bentuk Pasar
|
Barang yang diperdagangkan
|
1
|
Pasar Kumbasari
|
Pasar Persaingan Sempurna
|
Sembako, buah-buahan, barang-barang rumah
tangga
|
2.
|
Pasar Bringkit
|
Pasar Persaingan Sempurna
|
Hewan ternak, Pakan ternak, Tanaman
|
3.
|
PLN
|
Monopoli
|
Listrik
|
4.
|
Pertamina
|
Duopoli
|
Bahan Bakar Minyak
|
5.
|
PT Telkom
|
Oligopoli
|
Jasa telekomunikasi
|
6.
|
Circle K
|
Monopolistik
|
Makanan, minuman, alat tulis
|
7.
|
PT Pos Indonesia
|
Monopoli
|
Jasa pengiriman barang
|
8.
|
Daeler YAMAHA
|
Oligopoli
|
Motor
|
9.
|
Pabrik Coca Cola
|
Oligopoli
|
Soft drink (fanta,sprite,coca cola)
|
10.
|
MCDONALDS
|
Oligopoli
|
Makanan siap saji
|
3.2 Tabel Ciri – Ciri Pasar
No
|
Nama
Pasar
|
Ciri-ciri
|
1.
|
Pasar Kumbasari
|
!
Terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga pembeli
dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
!
Barang dan jasa yang diperjualbelikan homogen karena
tidak mudah dibedakan, baik sifat, kualitas, maupun standarnya.
!
Pengetahuan pasar pembeli dan penjual sempurna terhadap
perubahan harga yang terjadi. Akibatnya, penjual tidak dapat mempermainkan
harga.
!
Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
!
Tidak ada campur tangan pemerintah. Campur tangan
pemerintah justru akan mengganggu mekanisme pasar yang sudah berjalan dengan
baik.
|
2.
|
Pasar Bringkit
|
!
Terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga pembeli
dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
!
Barang dan jasa yang diperjualbelikan homogen karena
tidak mudah dibedakan, baik sifat, kualitas, maupun standarnya.
!
Pengetahuan pasar pembeli dan penjual sempurna terhadap
perubahan harga yang terjadi. Akibatnya, penjual tidak dapat mempermainkan
harga.
!
Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
!
Tidak ada campur tangan pemerintah. Campur tangan
pemerintah justru akan mengganggu mekanisme pasar yang sudah berjalan dengan
baik.
|
3.
|
PLN
|
*
Hanya
terdapat satu penjual
*
Tidak
terdapat barang pengganti yang dekat (close substitute)
*
Penjual
bebas menentukan harga barang
*
Adanya
hambatan masuk pasar (barriers two entry)
*
Kurang
memerlukan promosi atau iklan
|
4.
|
Pertamina
|
*
Hanya
terdapat satu penjual
*
Tidak
terdapat barang pengganti yang dekat (close substitute)
*
Penjual
bebas menentukan harga barang
*
Adanya
hambatan masuk pasar (barriers two entry)
*
Kurang
memerlukan promosi atau iklan
|
5.
|
PT Telkom
|
Ada beberapa penjual di pasar
Barang yang dijual berbeda corak
Promosi iklan secara terus menerus
Kekuasaan menentukan harga tidak stabil
Adanya peluang bagi perusahaan baru yang memasuki pasar
|
6.
|
Circle K
|
ª
Terdapat
banyak penjual
ª
Barangnya
bersifat berbeda corak
ª
Mempunyai
kekuasaan mempengaruhi harga
ª
Mudah
keluar masuk pasar
ª
Promosi
ikan sangat aktif
|
7.
|
PT Pos Indonesia
|
*
Hanya
terdapat satu penjual
*
Tidak
terdapat barang pengganti yang dekat (close substitute)
*
Penjual
bebas menentukan harga barang
*
Adanya
hambatan masuk pasar (barriers two entry)
*
Kurang
memerlukan promosi atau iklan
|
8.
|
Daeler YAMAHA
|
Ada beberapa penjual di pasar
Barang yang dijual berbeda corak
Promosi iklan secara terus menerus
Kekuasaan menentukan harga tidak stabil
Adanya peluang bagi perusahaan baru yang memasuki pasar
|
9.
|
Pabrik Coca Cola
|
Ada beberapa penjual di pasar
Barang yang dijual berbeda corak
Promosi iklan secara terus menerus
Kekuasaan menentukan harga tidak stabil
Adanya peluang bagi perusahaan baru yang memasuki pasar
|
10.
|
Mcdonalds
|
Ada
beberapa penjual di pasar
Barang
yang dijual berbeda corak
Promosi
iklan secara terus menerus
Kekuasaan
menentukan harga tidak stabil
Adanya
peluang bagi perusahaan baru yang memasuki pasar
|
1.
Lengkapi tabel yang ada di bawah ini !
No
|
Nama Pasar
|
Bentuk Pasar
|
|||
No
|
Nama pasar
|
Menurut Waktu
|
Menurut Fisik
|
Menurut Daya Jangkau
|
Dari segi Struktur
|
1
|
Pasar Kumbasari
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Lokal
|
Pasar Persaingan Sempurna
|
2
|
Pasar Bringkit
|
Pasar mingguan
|
Pasar konkret
|
Pasar Lokal
|
Pasar Persaingan Sempurna
|
3
|
PLN
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Nasional
|
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
|
4
|
Pertamina
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Nasional
|
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
|
5
|
PT Telkom
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Lokal
|
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
|
6
|
Circle K
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Lokal
|
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
|
7
|
PT Pos Indonesia
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Nasional
|
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
|
8
|
Daeler Yamaha
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Lokal
|
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
|
9
|
Coca Cola
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Internasional
|
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
|
10
|
Mcdonalds
|
Pasar harian
|
Pasar konkret
|
Pasar Lokal
|
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
|
2.
Lengkapilah Tabel berikut ini !
No
|
Bentuk Pasar
|
Jumlah Penjual/ Produsen
|
Sifat barang/ jasa
|
Halangan masuk pasar
|
Jenis Barang
|
Pengaruh persaingan diluar harga
|
Penentuan harga
|
Contoh Sumber Daya
|
1
|
Pasar Persaingan Sempurna
|
Banyak
|
Homogen
|
Mudah
|
Barang konsumsi.
|
Kualitas
|
Pasar
(Penjual & Pembeli)
|
Sumber Daya Alam
|
2
|
Monopoli
|
Satu
|
Homogen
|
Sangat sulit
|
Barang produksi (bahan baku).
|
-
|
Penjual
|
Industri, Sumber Daya Alam
|
3
|
Duopoli
|
Dua
|
Homogen
|
Agak sulit
|
Barang produksi (bahan baku).
|
Mutu, rasa, warna
|
Penjual
|
Sumber Daya Alam
|
4
|
Oligopoli
|
Beberapa
|
Homogen
|
Mudah
|
Barang konsumsi
|
Merk
|
Penjual
|
Sumber Daya Manusia, Modal, Kapital
|
5
|
Monopolistik
|
Banyak
|
Heterogen
|
Agak sulit
|
Barang konsumsi.
|
Kualitas, bentuk, dam merk
|
Pasar
(Penjual & Pembeli)
|
Sumber Daya Manusia
|
6
|
Monopsoni
|
Banyak
|
Homogen
|
Mudah
|
Barang produksi (mesin).
|
Kualitas
|
Pembeli
|
Sumber Daya Alam dan Industri
|
7
|
Duopsoni
|
Banyak
|
Homogen
|
Mudah
|
Barang produksi (bahan baku).
|
kualitas
|
Pembeli
|
Sumber Daya Alam
|
8
|
Oligopsoni
|
Banyak
|
Homogen
|
Sangat sulit
|
Barang produksi
|
Merk dan kualitas
|
Pembeli
|
Sumber Daya Alam
|
3.
Berikut ini ditampilkan data produk `dan produsen yang menghasilkan
produk tersebut.
Berdasarkan
pengetahuan yang telah Anda miliki
golongkanlah para produsen tersebut ke dalam beberapa struktur
pasar yang ada,
dengan memberi tanda cek/ rumput.
No
|
Produsen
|
Produk
|
Monopoli
|
Oligopoli
|
Persaingan
Monopolistik
|
Pasar
persaingan Sempurna
|
1
|
Telkomsel
|
Jasa komunikasi seluler
|
ü
|
|||
2
|
Satelindo
|
Jasa komunikasi seluler
|
ü
|
|||
3
|
Telkom
|
Jasa komunikasi tetap/ telpon tetap
|
ü
|
|||
4
|
PDAM
|
Air Bersih
|
ü
|
|||
5
|
Unilever Indonesia
|
Shampoo, sabun mandi, sabun cuci
|
ü
|
|||
6
|
Aqua
|
Air minum dalam kemasan
|
ü
|
|||
7
|
Garuda
|
Jasa
transportasi udara
|
ü
|
|||
8
|
PLN
|
Listrik
|
ü
|
|||
9
|
Indofood
|
Supermie, Indomie, Pop mie
|
ü
|
|||
10
|
KAI
|
Jasa Angkutan darat/ kereta
|
ü
|
|||
11
|
TOYOTA
|
Mobil
|
ü
|
6. Berdasarkan
semua tabel diatas jumlah pasar persaingan sempurna <
jumlah pasar persaingan tidak sempurna, karena dalam pasar persaingan
sempurna, pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan tentang keadaan pasar, baik
pengetahuan tentang harga dan perubahan harga yang terjadi secara sempurna.
Akibatnya, penjual tidak dapat mempermainkan harga sehingga keuntungan dari
pasar persaingan sempurna lebih kecil daripada pasar persaingan tidak sempurna.
Selain itu menurut literatur yang kami gunakan hanya ada 1 jenis pasar
persaingan sempurna yaitu pasar yang menjual kebutuhan sehari-hari sedangkan
untuk pasar persaingan tidak sempurna ada 7 jenis pasar yaitu pasar monopoli,
pasar oligopoli, pasar monopolistik, pasar oligopsoni, pasar duopsoni, pasar
monopsoni, pasar duopoli. Dari observasi yang kami lakukan, kami hanya
menemukan 4 pasar persaingan sempurna dan 10 pasar persaingan tidak sempurna.
7. Bentuk pasar
persaingan tidak sempurna yang penulis jumpai ialah PLN, Pertamina, PT Telkom,
Indomaret, PT Pos Indonesia, Daeler Suzuki, Pabrik Coca Cola, Air Minum Nonmin,
Apotek Fajar Medika, Koperasi, Showroom mobil (Sanjaya Motor),
8. Pembentukan
harga pada setiap pasar ialah pada pasar persaingan sempurna pembentukan harga
ditentukan oleh hasil interaksi antara permintaan dan penawaran, pada pasar
oligopoli pembentukan harga ditentukan oleh penjual, pada pasar monopoli
pembentukan harga ditentukan oleh penjual, dan pada pasar monopolistik
pembentukan harga pasar ditentukan oleh penjual dan pembeli.
9. Bentuk pasar
yang paling dekat dengan kehidupan Anda sehari-hari adalah Pasar Persaingan Sempurna
Alasannya ?
Karena pasar
persaingan sempurna menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang diperlukan
oleh masyarakat, seperti sembako. Pasar persaingan sempurna juga mudah dijangkau karena bisa ditemukan di
setiap daerah serta pembeli dan penjual bisa melakukan tawar menawar. Selain
itu pembeli dan penjual mudah keluar masuk pasar.
10. Kesimpulan hasil Survey/ kunjungan yang penulis
laksanakan ialah penulis menemukan 2 bentuk pasar yaitu pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna yang terbagi menjadi pasar
monopoli, pasar monopolistik, oligopoli, dan duopoli. Pasar – pasar yang kami temui memiliki ciri - ciri, kebaikan, keburukan,
serta halangan masuknya tersendiri. Jika dilihat dari jenis barang yang dijual,
pada pasar persaingan sempurna, barang yang dijual bersifat homogen; pada pasar
monopoli, homogen; pada pasar duopoli bersifat homogen; pada pasar oligopoli
bersifat homogen; dan pada pasar monopolistik, bersifat heterogeni. Selain itu,
kami juga mendapatkan bentuk pasar lain jika ditinjau dari waktu, fisik, daya
jangkau, dan strukturnya, dimana berdasarkan waktunya kami menemukan bentuk
pasar harian; berdasarkan fisiknya kami menemukan bentuk pasar nyata,
berdasarkan daya jangkaunya kami menemukan bentuk pasar lokal, nasional, dan
internasional; dan berdasarkan strukturnya kami menemukan bentuk pasar
persaingan sempurna dan persaingan tidak sempurna. Jadi, pasar persaingan
sempurna jumlahnya lebih sedikit ditemukan di daerah sekitar dibandingkan
dengan pasar persaingan tidak sempurna.
NILAI:
|
TTG
|
Tanggal
|
BAB
V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1 Dari observasi yang penulis lakukan, dapat
ditemukan beberapa bentuk pasar yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna yang dibagi menjadi pasar monopoli, oligopoli,
duopoli, dan monopolistik.
5.1.2 Pasar
persaingan sempurna yang penulis temui di daerah sekitar jumlahnya lebih
sedikit dibandingkan dengan pasar persaingan tidak sempurna .
5.2 Saran
5.2.1 Disarankan
kepada masyarakat agar dapat bersikap lebih teliti atau selektif dalam memilih
barang akan dibeli mengingat semakin ketatnya persaingan diantara produsen,
sehingga mereka biasanya menggunakan cara yang sedikit curang untuk menarik
perhatian konsumen.
5.2.2 Disarankan
kepada produsen untuk dapat meningkatkan kualitas dagangannya dengan cara
menggunakan bahan – bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
Daftar Pustaka
Agustia,
2007, Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X,
Jakarta : PT Bintang Ilmu
Ismawanto,
2007, Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X,
Surakarta : CV Gema Ilmu
Mulyani
Sri, 2007, Ekonomi untuk SMA dan MA kelas
X, Surakarta : Putra Nugraha
Sudremi Yuliana, 2007, Ekonomi 1, Jakarta : Bumi
Aksara
Tim
Abdi Guru, 2004, Ekonomi SMA, Jakarta
: Erlangga
Sariono
Endro,dkk, 2004, Manusia dan Perilaku
Ekonomi, Jakarta : Ganeca Exact
Alam
, 2008, Buku Kerja Ekonomi, Jakarta :
Erlangga
LAMPIRAN
0 comments:
Post a Comment