@sadarilah kesalahan anda sebelum anda disadarkan oleh kesalahan anda.. #menurut saya lho...
@perjalanan hidup kita itu memang seperti roda,,.. meskipun kita tak selamanya berada di bawah, namun sesekali di bawah itu tetap saja gak enak,..#menurut saya lho...
@ketika kita sudah tamat SD, nyari SMP masih urusan ortu.,.. meski kita sudah bisa milih mau sekolah dimana, tapi gak bisa diupngkiri, usaha ortu yang berperan penting selain nilai kita, tamat SMP juga gitu, nyari SMA mudah, apalagi banyak swasta, yang negeri juga, mereka berlomba nyari banyak siswa, lalu taman SMA, nah ini dia nih yang susahnya minta ampun, banyak univ sekarang yang gak mau nerima mahasiswa sembaarangan, mereka pilih-pilih, pake banget lagi... lihat aja seleksinya, sekarang aja ada tiga tahap, dari yang khusus buat orang yang pinter banget, sama yang kaya banget... waduh... semua itu di spesialkan... seandainya nih, kita punya ortu yang penghasilannya termasuk sedang-sedang saja, nah kita juga gak pinter-pinter amat, nah trus anaknya tuh bisa kuliah gak ? kan di univ. yang dicari yang pinter sama yang kaya, rasanya ada yang gak adil, karena kan gak semua orang berbakat untuk menguasai teori, sementara test dan juga pelajaran yang selama ini gak begitu memperhitungkan praktek, kalau teori gede itu dianggap prakteknya bagus, padahal, lihat aja kenyataannya..
ini nih yang perlu diperhatikan sama pemerintah, pendidikan itu gak semestinya hanya teori, tapi prakteknya juga, pemerintah kita itu lebih banyak menghargai para pemenang olimpiade, sementara mereka yang telah menciptakan suatu hasil karya, jarang terurus, paling muncul sebentar, lalu masuk kandang lagi, nah sementara yang lulus olimpiade dapat beasiswa, udah jadi sarjana dapat kerja yang bagus, kalau untung jadi pejabat, nah kalau ada kesempatan korupsi deh, meski gak semuanya sih...#menurut saya lho...
@perjalanan hidup kita itu memang seperti roda,,.. meskipun kita tak selamanya berada di bawah, namun sesekali di bawah itu tetap saja gak enak,..#menurut saya lho...
@ketika kita sudah tamat SD, nyari SMP masih urusan ortu.,.. meski kita sudah bisa milih mau sekolah dimana, tapi gak bisa diupngkiri, usaha ortu yang berperan penting selain nilai kita, tamat SMP juga gitu, nyari SMA mudah, apalagi banyak swasta, yang negeri juga, mereka berlomba nyari banyak siswa, lalu taman SMA, nah ini dia nih yang susahnya minta ampun, banyak univ sekarang yang gak mau nerima mahasiswa sembaarangan, mereka pilih-pilih, pake banget lagi... lihat aja seleksinya, sekarang aja ada tiga tahap, dari yang khusus buat orang yang pinter banget, sama yang kaya banget... waduh... semua itu di spesialkan... seandainya nih, kita punya ortu yang penghasilannya termasuk sedang-sedang saja, nah kita juga gak pinter-pinter amat, nah trus anaknya tuh bisa kuliah gak ? kan di univ. yang dicari yang pinter sama yang kaya, rasanya ada yang gak adil, karena kan gak semua orang berbakat untuk menguasai teori, sementara test dan juga pelajaran yang selama ini gak begitu memperhitungkan praktek, kalau teori gede itu dianggap prakteknya bagus, padahal, lihat aja kenyataannya..
ini nih yang perlu diperhatikan sama pemerintah, pendidikan itu gak semestinya hanya teori, tapi prakteknya juga, pemerintah kita itu lebih banyak menghargai para pemenang olimpiade, sementara mereka yang telah menciptakan suatu hasil karya, jarang terurus, paling muncul sebentar, lalu masuk kandang lagi, nah sementara yang lulus olimpiade dapat beasiswa, udah jadi sarjana dapat kerja yang bagus, kalau untung jadi pejabat, nah kalau ada kesempatan korupsi deh, meski gak semuanya sih...#menurut saya lho...
