Indonesia adalah
negara dengan penduduk terbanyak keempat setelah china, amerika, dan india.
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia terlalu manja karena sebagian
besar pengusaha yang mendirikan usahanya di indonesia adalah orang luar negeri,
ini terbukti dari total pengusaha yang ada di indonesia, dimana hanya 0,2 % dari
total keseluruhannya yang merupakan penduduk asli indonesia, sisanya, mereka
yang merantau ke negeri kaya dengan penduduk miskin ini.
Siapa yang
mengatakan Indonesia itu Miskin ? itu bohong!, lihat saja tanahnya yang subur,
dengan deretan gunung berapi yang siap meletus untuk menyuburkan kembali.
Coba dengarkan
suara aliran sungai yang mengaliri sawah-sawah petani yang akan menghasilkan
padi untuk menghiasi meja makan di setiap saat makan tiba.
Coba lihat
deretan pantai yang berbaris di tiap ujung pulau-pulau nan cantik di negeri
ini, pantai-pantai yang indah yang mengantarkan nelayan menuju lautan menemui
ikan-ikan segar yang menjadi sumber protein bagi penduduk kita.
Pernahkah
terdengar suara-suara nyanyian yang mengalun lembut ? itulah suara-suara
kebudayaan Indonesia, suara-suara musik yang mengiringi tarian gemulai dan
nyanyian yang mengantarkan para putra-putri penerus bangsa menuju kemenangan.
Tanyakan
saja pada UNESCO, dimana letak hewan komodo yang hanya ada di satu tempat di
Dunia, dan burung-burung indah yang diberi nama cendrawasih, dan Jalak Bali
yang mengisi deretan terdepan nama hewan yang hampir punah. Ketiganya ada di
Indonesia, habitat alam yang ramah bagi satwa.
Tapi
sejenak, mari kita lihat ke permukaan.
Tengoklah
sejenak apa yang ada di meja makan setiap pagi ? tak ada ku lihat nasi disana,
kemanakah padi itu?
Lihatlah
apa yang berderet melauki nasi-nasi yang ada ? hanya seekor ikan kecil yang
sekali suap langsung lenyap ke dalam perut kita. Dimana ikan yang ditangkap
nelayan kita ?
Luangkan
sedikit waktu untuk mendengar kebudayaan kita ? tapi tak terdengar apapun,
suara-suara dentuman baja, dan kendaraan bermotor terdengar sangat jelas. Siapa
yang berhenti memainkan musiknya ?
Haruskah
aku menyalahkannya ? atau mungkin mereka ? dia ? atau ini semua karenamu ?
tidak, bukan aku… aku tak melakukan apapun…
Ya
itu dia permasalahannya, aku tak melakukan apapun…
Ketika
ku lihat mereka mengambil komodo itu, menangkap burung-burung itu,.. aku tak
melakukan apapun
Saat
aku temui nelayan itu, mereka berpamitan menuju negeri seberang, menjual hasil
tangkapannya untuk perbaikan gizi mereka, dan kau tahu ?? aku tak melakukan
apapun.
Ketika
musik-musik itu mulai melemah, gerak tubuh yang mulai melunglai, dan
suara-suara yang mulai serak, aku hanya terdiam dan tak melakukan apapun
Ketika
mereka, para calon penguasa tanah kita datang, membeli sedikit-demi sedikit
harta kita, menyulapnya menjadi tambang harta untuk kekayaan negerinya, seperti
biasa, aku tak melakukan apapun..
Saat
tangan-tangan mungil yang semestinya menuliskan kalimat-kalimat di sekolah
mengais sedikit demi sedikit rejeki yang terbuang di sekitar rumahnya, kau
pasti tahu, bahwa aku tak melakukan apapun.